Senin, 21 Oktober 2013

RAID dan LVM


 RAID


 Pengertian

RAID adalah kependekan dari Redundant Array of Independent Drive/Disk. Ada juga yang menyebutnya sebagai kependekan dari Redundant Array of Inexpensive Drive/Disk. Secara sedehana, RAID bisa diartikan sebagai cara menyimpan data pada beberapa harddisk. Dengan begini, kinerja PC bisa meningkat. Selain itu, salinan data juga bisa dijadikan back-up.

  • Keuntungan / Kelebihan
Secara sederhana, RAID adalah sebuah cara menggabungkan sekelompok hard disk untuk membentuk satu “virtual” drive. Tujuannya bukan hanya sekedar untuk mendapatkan ruang yang lebih besar, tetapi juga membangun perlindungan data dengan fungsi redundansi / melakukan duplikasi data dalam drive tambahan. Oleh karena itu, bila kelak salah satu drive gagal/down, maka data akan tetap aman dan tersedia. Singkatnya, RAID menyediakan dua keunggulan utama: ruang dan keamanan data. Lalu apabila kita membutuhkan komputer dengan harddisk yang kapasitasnya tidak tersedia di pasaran (contoh: 2 TB), kalaupun ada tentunya biaya pasti mahal banget. Nah dengan RAID kita dapat menggabungkan beberapa harddisk menjadi ‘satu’, selain itu harganya tentu akan lebih bersahabat.
  • Kekurangan / Kelemahan
RAID memiliki beberapa tipe seperti RAID 0, RAID 1, RAID 5, dan sebagainya. Hal ini membutuhkan ketelitian dan kejelian bagi para teknisi untuk memilih tipe RAID apa yang digunakan, karena karakterisitik, kelebihan, dan kekurangan tiap jenis RAID berbeda. Teknologi RAID juga membutuhkan space yang lapang untuk penempatan harddisk.
  • Contoh Penggunaan / Implementasi
Misalkan kita ingin menginstall komputer dengan spesifikasi 1,5 TB untuk keperluan server perusahaan, dan kita mempunyai 6 harddisk berukuran 500 GB, maka kita dapat membuat RAID dengan total 1,5 TB dengan 1,5 TB sebagai backup. Inget 6 x 500 = 3000 GB = 3 TB mas bro J.
Cara Install RAID :
1.   Install aplikasinya menggunakan perintah
  • Sudo apt-get install dmsetup mdadm
2.   Buat partisi baru dan beri type “Linux raid autodetect”
  • Sudo fdisk /dev/sda
  • tekan “t” dan masukan tipe “fd”
3.   Load module “md, linear, multipath, raid1, raid0, raid456, raid10 ”
  • Sudo modprobe md
  • Sudo modprobe linear
  • Sudo modprobe multipath
4.   Setup RAID dengan perintah
  • Sudo mdadm –create /dev/md0 –level=1 –raid-devices=2 /dev/sda7 missing
  • Sudo mdadm –create /dev/md1 –level=1 –raid-devices=2 /dev/sda8 missing
5.   Untuk mengeceknya ketik
  • Cat /proc/mdstat
6.   Kemudian buatlah RAID nya
  • mdadm –manage –add /dev/md0 /dev/sda9
  • mdadm –manage –add /dev/md1 /dev/sda10
7.   Kemudian buatlah partisi LVMnya
  • Sudo pvcreate /dev/md0 /dev/md1
8.   Membuat volume group
  • vgcreate datavg /dev/md0 /dev/md1
9.   Membuat logical volume
  • Sudo lvcreate -n datalv -L 500M  datavg
10. Format devicenya
  • Sudo mkfs.ext3 /dev/datavg/datalv
11. Mount devicenya
  • Sudo mount /dev/mapper/datavg-datalv /media/data/

LVM (Logical Volume Management)

 

  • Pengertian
Logical Volume Management (LVM) adalah metode untuk mengalokasikan space pada perangkat penyimpanan yang lebih fleksibel dari pada skema partisi konvensional. LVM adalah pilihan manajemen disk yang hampir setiap distro Linux sertakan. Apakah anda perlu membuat media penyimpanan dalam jumlah besar atau membuat partisi yang dinamis, LVM mungkin akan menjadi solusi untuk anda.

  • Keuntungan / Kelebihan
-        Mudah untuk merubah ukuran partisi (memperbesar atau mengurangi)
-        Mampu menggabungkan partisi lain menjadi satu untuk memperoleh space yang lebih besar
-        Mudah dalam hal management partisi hard disk
-        Administrator dapat menambah / menghapus logical volume yang diperlukan tanpa harus menyebarkan data melalui file systems.

  • Kekurangan / Kelemahan
-        Dapat membuat proses booting lebih rumit dan membuat perbaikan dari bencana sulit dilakukan.
-        LV dapat menderita karena fragmentasi eksternal ketika PE tidak dialokasikan secara berdampingan  pada storage dibawahnya yang dapat membuat kinerja I/O menurun
-        kesulitan bagi pengguna dengan distro yang tidak menyertakan dukungan LVM secara default terutama saat instalasi dan mempunyai resiko bagi yang belum terbiasa menggunakannya


  • Komponen LVM
-        Volume Group (VG) – Container untuk mengelola satu / lebih logical volume
-        Physical Group (PG) – Perangkat / Media penyimpanan
-        Physical Extend (PE) – Volume physics yang dibagi menjadi blok-blok yang sama
-        Logical Volume (LV) – Partisi disk yang dapat berisi file system
-        Logical Extend (LE) – Setiap logical logical volume yang dibagi menjadi blok-blok yg sama.

  • Contoh Penggunaan / Implementasi
Kita tentu pernah mengalami bahwa salah satu partisi Linux kita setelah beberapa lama ternyata hampir penuh terisi. Biasanya kita mengatasi hal ini dengan menginstall ulang Linux dan mengatur kembali partisinya, ataupun menambah harddisk baru dan kemudian memindahkan partisi yang hampir penuh itu. Kedua hal tentunya memakan waktu dan cukup merepotkan. Nah, dengan menggunakan LVM, maka bila suatu hari salah satu partisi kita hampir penuh, kita dapat menambahkan harddisk, dan kemudian ‘memperbesar’ ukuran partisi tersebut ke dalam harddisk yang baru.
Cara Install LVM :
1.   Untuk memulai kita install dulu paketan LVM2
  • sudo apt-get install lvm2
2.   Load kernel module dm-mod
  • Sudo modprobe dm-mod
3.   Buat partisi baru dan buat tipenya menjadi linux lvm (8e) namun jangan diformat dulu
4.   Inisialisasi partisi baru sebagai lvm
  • sudo pvcreate -v /dev/sda1
5.   Untuk melihat list PV yang kita buat
  • sudo pvdisplay
6.   Buat VG baru
  • sudo vgcreate vgbaru /dev/sda1
7.   Untuk melihat VG yang telah dibuat
  • sudo vgdisplay
8.   Buatlah LV sesuai kebutuhan
  • sudo lvcreate -n data -L 1G  vgbaru
9.   Untuk melihat LV yang telah kita buat
  • sudo lvdisplay
10. Format partisi
  • sudo mkfs.ext3  /dev/vgbaru/data
11. Mount partisi ke folder yang diinginkan
  • sudo mount /dev/mapper/vgbaru-data /media/data

Reduce Partition :
1.   Untuk mereduce partisi pertama kita lihat kapasitas partisi lvm kita
  • df –h
2.   Unmount partisi
  • sudo umount /media/data
3.   Resize partisi
  • sudo e2fsck /dev/mapper/vgbaru-data
  • sudo resize2fs -p /dev/mapper/vgbaru-data 512M
4.   Mount partisinya

Extends Partition :
1.   Untuk menambah kapasitas partisi kita, sebelumnya cek dulu kapasitas partisi lvm:
  • df –h
2.   un-Mount partisi LVM dengan perintah berikut
  • sudo umount /media/data
3.   Extends partisi LVM partition dengan perintah:
  • sudo lvextend -L +3M /dev/mapper/vgbaru-data
4.   Extends / Resize filesystems dengan
  • sudo resize2fs -p /dev/mapper/vgbaru-data 712M
5.   Mount partisi LVM
  • sudo mount /dev/mapper/vgbaru-data /media/data
6.   Lihat kapasitas partisi dengan perintah
  • df -h
  • Sumber Pustaka
-        http://teknologiharddisk.blogspot.com/2011/01/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html
-        http://mediabisnisonline.com/mengenal-komponen-server-tipe-raid-dan-tingkatannya/
-        http://ilkomstudent.wordpress.com (LVM & RAID, presentasi_ngoprek_april.ppt)
         http://natanawa.blogspot.com/2010/11/jenis-jenis-file-system-yang-terdapat.html
-        http://blogbodi.wordpress.com/2011/05/27/menggabungkan-2-harddisk-di-centos- 5-5-dengan-lvm/
-        http://vavai.com/2011/09/22/berkenalan-dengan-lvm/
-        http://ilkomstudent.wordpress.com (LVM & RAID, presentasi_ngoprek_april.ppt)


 

1 komentar: